Tata Cara Penyampaian Materi Kultum Ramadhan

Tata Cara Penyampaian Materi Kultum Ramadhan

Buat Anda nan lagi menyiapkan materi kultum Ramadhan, insyaallah catatan ini dapat membantu. Semoga Allah SWT melimpahkan hidayah dan keberkahan bagi kita di bulan berkah Ramadhan, dan atas Rosulullah SAW sholawat dan salam senantisa tercurahkan. Dengan niat dan hati nan ikhlas, kiranya mempersiapkan materi kultum Ramadhan ini berjalan lancar dan bisa mengikuti bimbinganNya. Amin

Sebagaimana nan kita ketahui, bulan Ramadhan ialah bulan kudus bagi muslim. Bulan nan berlimpah rahmat dan ampunan. Oleh karena itu materi kultum Ramadhan harus dibuat dengan semangat kesucian. Mengandung nilai-nilai rahmat dan ampunan serta keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan nan lain. Memberikan ceramah atau kuliah, mungkin banyak orang nan bisa, tetapi buat hasil nan mengena ada hal-hal eksklusif nan perlu disiapkan.

Terlebih materi kultum Ramadhan terbilang istimewa. Bukankah memang bulan Ramadhan ialah bulan nan primer bagi Allah dibandingkan dengan bulan-bulan nan lain. Sebagaimana Allah mengutamakan hari jum'at sebagai hari nan primer dibandingkan dengan 6 hari lainnya. Selain itu di dalam ajaran agama islam dikenal ada dzikir nan primer lailaha illa Allah, do'a nan primer Alhamdulillah, dan Nabi nan primer ialah Nabi Muhammad.

Untuk mempersiapkan agar materi kultum Ramadhan bisa mengena ke hati, dan menjadi petunjuk nan membekas dalam prilaku dan perbuatan, perlu kita mengetahui beberapa keutamaan bulan Ramadhan. Sebagai pembicara, kita harus menghayati materi kultum Ramadhan nan kita sampaikan. Penghayatan kita menentukan kualitas penyampaiannya kita nantinya.

Berbicara dengan hati penuh penghayatan bisa meresap ke hati jama'ah nan mendengar. Berbeda bila hanya asal bicara dengan lisan (mulut) saja, apa nan kita katakan hanya dengan mulut hanya akan sampai ke telinga. Tidak dapat meresap ke jiwa, sebab nan berbicara bukan jiwa kita.

Sebelum materi kultum Ramadhan kita sampaikan ke orang lain, harus terlebih dulu sampai di hati kita sendiri. Kemudian nan nanti kita sampaikan itu, ialah apa nan kita alami dan kita rasakan. Jadi lebih mantap, kan? Bukan hanya itu, dengan cara begini, nanti akan muncul petunjuk dari Allah.

Petunjuk Allah ini bersifat ilmu waratsah, yaitu ilmu nan muncul kemudian setelah mengamalkan dan menghayati suatu ilmu. Besar sekali manfaat, tak hanya buat para jama'ah nan mendengarkan, tetapi juga untuk kita nan menyampaikan, atau nan menjadi pembicara. Begitulah, sebab sebenarnya, segala ilmu itu milik Allah. Kita hanya mendapatkan pemberian dari-Nya, bukan sebab kepandaian kita.

Ilmu Allah itu mengalir kepada kita, kalau kita mau mengamalkan setiap ilmu nan kita terima. Ilmu waratsah itu keluar dari dalam hati kita. Hanya Allah sendiri nan mengajarkannya. Pemberi materi kultum Ramadhan nan berkualitas seperti ini, pembicaraannya mengesankan. Dan nan terpenting, sang pembicara sendiri akan menjadi meningkat ruhaninya.

Agar kita bisa menghayati materi kultum Ramadhan nan akan kita sampaikan, berikut mari kita hidup makna utamanya bulan kudus Ramadhan.



Penghayatan Ilmiah Materi Kultum Ramadhan, Melalui Keutamaan Bulan Ramadhan

Beberapa keutamaan bulan Ramadhan bisa kita hidup secara mendalam dengan pemahaman ilmiah, agar mudah kita cerna. Mari kita hidup poin-poin sebagai berikut:

  1. Bulan Ramadhan disebut sebagai sahrullah. Artinya, bulan Ramadhan ialah bulannya Allah SWT. Tentu saja semua bulan itu milik Allah, tetapi mengapa bulan Ramadhan saja nan dinamakan bulannya Allah. Begitu istimewanya bulan ini, bulan nan disandarkan kepada Tuhan seluruh alam. Seperti halnya banyak rumah dimana-mana, tetapi mengapa hanya ka'bah nan disebut rumah Allah. Tidak ada rumah nan dikunjungi jutaan orang seperti rumah Allah.
  2. Sesuatu nan disandarkan pada nan besar akan menjadi besar pula. Misalnya anak, banyak anak dimana-mana, tetapi buat anak presiden, niscaya beda. Sepatu juga banyak, tetapi sepatu Cinderella beda. Angin, apa lagi, banyak angin dimana-mana, tetapi angin surga beda. Pembantu saja dapat beda, coba bandingkan para pembantu dengan pembantu bupati, jelas tak sama. Sedangkan bulan Ramadhan ialah bulanNya Allah, itulah dahsyatnya!
  3. Bulan Ramadhan mengandung berkah, disebut sebagai sahrulmubarok. Dimana pada bulan ini semua kitab kudus diturunkan, termasuk kitab kudus Al qur'an nan diturunkan pada tanggal 17 Romadhan, nan kita kenal sebagai Nuzulul Qor'an. Dan Al qur'an ialah kitab barokah.

Mengenai soal waktu, segala yag terjadi di waktu tertentu, maka energi kuantum dari peristiwa itu tersimpan di dalam waktu kejadiannya. Sehingga di global ini kita punya banyak waktu istimewa berdasarkan apa nan pernah terjadi di hari itu.

Misalnya hari kemerdekaan bangsa Indonesia di tanggal 17 Agustus, hari pahlawan 10 November, hari Raya Idul Adha 10 Dhulhijjah. Peristiwa pertama kemerdekaan bangsa nan sangat dahsyat, nan ke dua peristiwa pertempuran besar di Surabaya, dan nan ke tiga peristiwa besar pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Sebuah kejadian apapun ialah suatu energi, apa lagi kejadian nan besar. Kemudian energi peristiwa itu terekam oleh loka dan waktu. Hayatilah bahwa, bulan Ramadhan itu peristiwa nan terjadi di dalamya ialah peristiwa-peristiwa besar. Yaitu turunnya kitab-kitab kudus Allah.

Adakah bulan nan demikian istimewa bagi Allah selain bulan kudus Ramadhan? Itulah sebabnya di bulan ini umat Islam diperintahkan berpuasa. Untuk apa? Untuk menyerap energi kudus nan tersimpan dalam bingkai masa. Energi kudus nan tersimpan dalam bulan Ramadhan.

  1. Bulan Ramadhan ialah bulan puasa dan bulan amal dilipat gandakan nilainya. Semua umat Islam di seluruh jagad berpuasa dan memperbanyak amal di bulan ini. Bayangkan betapa besar energi nan terkumpul dan tersimapan di bulan Ramdhan ini. Padahal itu telah berjalan ribuan tahun. Kita pun bisa merasakan sendiri, auranya bulan ini berbeda sekali dengan bulan-bulan nan lain.

Seperti kita bisa merasakan auranya hari minggu dengan hari nan lain, apa lagi hari senin. Semua itu sebab energi nan tersimpan di dalam hari itu. Peristiwa nan sering terjadi di hari itu, membekas dalam rekaman waktu. Maka materi kultum Ramadhan nan kita sampaikan harus khusuk dan hikmat supaya bisa mengakses energi nan terkandung di dalam bulan Allah nan dahsyat ini.



Tata Cara Penyampaian Materi Kultum Ramadhan

Materi kultum Ramadhan harus selaras dengan nilai bulan Ramadhan itu sendiri. Sehingga sebaiknya disampaikan dengan hikmat dan bisa membuaka hati. sebab hati nan terbuka di waktu bulan Ramadhan, akan bisa meresonansi cahaya atau energi kudus bulan Ramadhan.

  1. Sebelum materi kultum Ramadhan disampaikan, terlebih dulu jama'ah diajak buat membaca sholawat atau berdzikir. Ini bertujuan menyiapkan hati, agar siap menerima materi kultum Ramadhan nan akan disampaikan.
  2. Disarankan buat membaca surat Iqra' sampai ayat ke 5 dalam pembukanya. Karena surat ini nan turun pertama kali, dan peristiwanya persis di bulan Ramadhan, agar terkait daya dengan hikmah turunya Al qur'an.
  3. Disampaikan dengan singkat sebagaimana materi kultum Ramadhan pada umumnya, namun tak tepat dengan bahasa dan gaya nan kasar. Sebaiknya disampaikan dengan hikmat dan mengena di hati.
  4. Pembicara sendiri harus menghayati materi kultum Ramadhan nan diucapkannya. Kata-kata nan disampaikan dimasukkan ke dalam hatinya sendiri, kemudian akan memantul kepada para jama'ah nan hadir.
  5. Materi kultum Ramadhan sebaiknya seputar keutamaan amal-amal di bulan Ramadhan, agar bisa memberi motivasi para jama'ah. Karena di bulan ini umat Islam sedang mendapat kesempatan nan besar buat memeprbanyak amal ibadah.
  6. Sebaiknya materi kultum Ramadhan ditutup dengan do'a, agar apa nan disampaikan mendapatkan berkah dari Allah melalui cahaya dan energi bulan Ramadhan.

Alhamdulillah, sampai di loka ini persiapan kita buat menyiapkan materi kultum Ramadhan nan penuh berkah. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan, dan berkenan menerima apa nan baik dari amal ibadah ini. Aamiin ya rabbal 'alamiin