Kisah Nabi Nuh dan Nabi Ismail

Kisah Nabi Nuh dan Nabi Ismail



Menumbuhkan Jiwa nan Besar

Kisah 25 nabi akan membuat anak-anak menjadi besar dengan jiwa nan juga besar. Perjuangan para nabi menyebarkan ajaran Islam bukan merupakan perkara nan mudah. Mereka bahkan harus berhadapan dengan umatnya sendiri. Malah ada nabi nan harus membujuk anaknya agar mau mengikuti jejaknya, namun, sang anak tetap memilih jalan kekafiran sehingga mereka pun tak akan berkumpul di surga yang indah. Hati siapa nan tak akan bersedih menghadapi fenomena tersebut. Namun, inilah jalan kehidupan nan harus diterima.

Ancaman pembunuhan tak hanya dialamatkan kepada Rasulullah. Ada kisah Nabi Yahya dan Nabi Zakariya nan meninggal sebab dibunuh. Walaupun kisah keduanya nan meninggal sebab dibunuh ada nan berpendapat tak demikian, kisah nan berkembang ialah bahwa keduanya memang dibunuh oleh umatnya nan sangat lalim. Pendapat nan mengatakan bahwa kedua tak dibunuh sebab Allah Awt menyelamatkan umat nan dikasihi-Nya seperti Allah Swt menyelamatkan Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Daud, Nabi Muhammad saw.

Yang terpenting dari kisah nabi itu bukannya pernyataan nan saling bertentangan. Namun, nan paling krusial ialah perjuangannya nan harus diteladani. Kisah Nabi Yusuf pernah dibuang oleh saudara-saudaranya dan ia pun digoda oleh wanita cantik dan ia tetap setia kepada ajaran Allah Swt. Ajaran ini menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah Swt itu akan membuat manusia tak melanggar semua norma.

Begitu juga ketika Nabi Muhammad saw kehilangan istrinya Khadijah dan pamannya Abi Thalib, Allah Swt memberikan penghiburan kepada Beliau. Peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi satu bukti bahwa dalam kehidupan ini, ujian dan cobaan itu selalu ada. Penghiburan dari Allah Swt pun niscaya ada. Dalam setiap kegelapan ada terang. Dalam setiap kesusahan niscaya ada kemudahan. Pemahaman inilah nan akan membuat anak kuat menghadapi apapun tantangan dalam kehidupannya.

Surga itu tak gratis. Perlu kerja keras dalam mendapatkannya. Nabi Zakariya tak mempunyai anak hingga ia berusia sangat lanjut. Begitu juga dengan Nabi Ibrahim. Mereka pun berdoa dan Allah Swt mengabulkan doa-doa hamba-Nya nan tak pernah putus pengharapan hanya kepada Dia semata. Ajaran nan dipetik dari kisah ini ialah bahwa sering kali doa-doa itu ditangguhkan sebab Allah Swt ingin tahu sampai di mana ketangguhan dan ketabahan seorang umat dalam menjalankan hayati berselimutkan ketaatan kepada-Nya.

Nabi Ayup mendapatkan cobaan dengan berbagai jenis penyakit dan cobaan lainnya. Ia tabah dan menerima semua itu. Sekarang ketika begitu banyak jenis penyakit nan menyerang manusia, tiap-tiap nan menderita penyakit itu tak boleh mengeluh dan berniat bunuh diri. Menyakiti diri sendiri ini sangat dilarang sebab sesungguhnya setiap mahluk itu ialah milik Allah Swt. Menyakiti mahluk Tuhan itu merupakan dosa besar. Pelajaran ini akan membuat anak kuat dan tegar.

Kehidupan nan semakin hari semakin terlihat tak mudah ini sesungguhnya hanyalah sedikit cobaan dari-Nya. Kalau tak berputusasa, suatu saat diwaktu nan tak pernah disangka-sangka, Allah Swt akan mengabulkan doa nan telah begitu lama selalu dipanjatkan. Bisikan hati itu saja didengar oleh Sang Khalik. Apalagi kalau melapalkan doa dengan kehadiran hati dan jiwa. Kedekatan antara seorang hamba dan Tuhannya akan membuat doa-doanya cepat terkabul.

Perjuangan Nabi Sulaiman juga tak mudah. Ia nan dikarunia harta dan kekuatan nan sangat luar biasa, harus tetap rendah hati dengan segala harta nan ia miliki. Sesungguhnya harta nan diberikan Tuhan itu ialah cobaan. Kalau tak hati-hati, maka sikap arogan akan menjadi kepribadian nan tidak terpisahkan. Kalau hal ini terjadi, maka itu artinya telah mensekutukan Sang Khalik. Menduakan Tuhan ini sangat berat hukumannya.

Dengan adanya kisah Nabi Sulaiman, orang-orang menjadi tahu bahwa kekuasaan Allah Swt itu jauh lebih besar dari pada kekuatan manusia nan sangat terbatas. Kisah hayati Nabi Adam sebagai manusia pertama di global ini juga patut dipelajari. Bagaimana Nabi Adam berjuang sendirian dan baru berjumpa dengan istrinya setelah ratusan tahun terpisah. Ketabahan, kesabaran, keimanan, semuanya ialah ajaran nan patut diteladani. Apalagi kisah Rasulullah sebagai panutan umat. Sejak kecil Rasulullah harus hayati mandiri.

Bagaimana tidak. Ayahnya, Abdullah, telah meninggal sebelum Beliau dilahirkan. Ibunya meninggal saat ia masih kecil. Kakek nan sangat mencintainya meninggal ketika ia juga masih kecil. Lalu ia mendapatkan tekanan dari kaumnya sendiri. Rasulullah harus berperang. Beliau tak berleha saja. Beliau ikut mengangkat senjata demi membela diri. Kalau Rasulullah saja mendapatkan luka ketika perang, mengapa manusia ingin menjadi kebal? Tentu saja ada nan salah dengan keinginan itu.



Kisah Nabi

Kisah 25 nabi itu sarat dengan manfaat, dari kisah ini pula Anda dapat tahu bagaimana Allah Swt mendatangkan mukjizat dan hal-hal nan luar biasa kepada para utusan-Nya. Allah Swt memperlihatkan kepada Anda rangkaian juga tujuan dari penciptaan nabi Adam dari ketiadaan manjadi ada, sampai epilog para nabi yaitu Rasulullah, Muhamad saw

Berikut coba dikisahkan mengenai Nabi Nuh AS dan Nabi Ismail AS. Kisah nan dialami dari 2 nabi ini sangat bertolak belakang, dimana nan satu, keluarganya menentang dari perintah Allah, dan nan satunya menerima apa nan diperintahkan oleh Allah.



Kisah Nabi Nuh dan Nabi Ismail

Nabi Nuh berdakwah tiada henti dalam menyuruh umatnya buat beriman dan menyembah Allah. Dari waktu ke waktu baik dengan sembunyi maupun terang terangan. Namun setiap kali Nabi Nuh mengajak kaumnya buat menyembah Allah, mereka lari dan menutup telinga mereka sambil menampakkan kesombongan didepan kebenaran, termasuk oleh istri Nabi Nuh sendiri.

Nabi Nuh sangat sedih, jumlah kaum mukmin sedikit sekali dibandingkan kaum kafir nan selalu bertambah. Allah memerintahkan nabi Nuh supaya tak bersedih, dan Allah memberi tahu bahwa kaum mukmin itu tak akan bertambah lagi. Allah memerintahkan Nabi Nuh buat membuat bahtera nan sangat besar, Setelah selesai pembuatan bahtera tersebut, Allah memberitahukan kepada Nabi Nuh jika ada air keluar dari dapur, maka ini sebagai tanda dimulainya angin topan dan badai nan besar.

Pada saat tanda itu keluar, maka mulailah Nabi Nuh menyuruh kaum mukmin buat naik ke atas bahtera bersama hewan-hewan dalam jumlah sepasang sepasang. Ditengah badai nan mulai dahsyat, Nabi Nuh tetap menyuruh umatnya, termasuk istri dan anaknya buat naik ke atas perahu, namun mereka menolak dan berlari ke loka nan lebih tinggi. Sayangnya usaha mereka sia-sia, air bah nan datang bahkan mencapai lebih dari puncak gunung sekalipun, memusnahkan kaum kafir termasuk istri dan anaknya.

Kisah Nabi Ismail
Nabi Ismail merupakan putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. nan memiliki kesabaran dan ketaqwaan tinggi. Selain mukjizat nan dialami oleh Nabi Ismail, ujian demi ujian pun kerap hadir dalam hidupnya, bahkan sejak kecil Nabi Ismail telah diuji dengan berbagai ujian dan cobaan. Siti Hajar ditinggal hanya berdua dengan anaknya Ismail ditengah padang pasir oleh Nabi Ibrahim AS. Saat hendak menyusui anaknya, air susunya mengering, sebab habisnya persediaan air nan dimiikinya.

Ditengah kebingungan, Siti Hajar mencari air bolak-balik dari bukit safa dan marwah sebanyak 7 kali ini, tiba-tiba dari tanah nan tertekan oleh kedua kaki ismail keluarlah air nan kemudian diberi nama air zam zam, Siti Hajar minum dan bisa kembali menyusui Ismail.

Setelah menginjak masa muda, Nabi Ismail mendapatkan ujian kembali. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim buat menyembelihnya, namun dengan ketakwaan dan kesabaran nan tinggi, ia mempersilahkan sang ayah buat melaksanakan perintah itu. Yang akhirnya saat disembelih, dengan kekuasaan Allah digantikan dengan seekor domba nan besar dan sehat.

Contoh diatas ialah sekelumit kisah 25 nabi nan bisa diceritakan kepada anak-anak Anda buat bisa diambil suri tauladan dan bermanfaat dalam kehidupan anak-anak kelak.